3 Jam per hari per user

Standard

PENGUMUMAN

DIBERITAHUKAN DENGAN HORMAT BAHWA MULAI HARI KAMIS TANGGAL 1 MEI 2008, UNTUK AKSES INTERNET DILAKUKAN PENGGANTIAN SERVER VPN OLEH KARENA ITU KEPADA SELURUH NETTER DIMINTA UNTUK MENGGANTI VPN_KAI MENJADI VPN2 DENGAN CARA MENJALANKAN VPN_KAI.EXE YANG ADA DI http://gajayana/Pusrenbang/ CARANYA : MASUK KE http://gajayana -> Klik Kantor Pusat -> Klik PUSRENBAMG -> Klik Windows NT/2000/XP -> Klik Run -> OK
Perlu anda ketahui bahwa pada VPN2 ini, untuk akses INTERNET dibatasi hanya 3 (tiga) jam per hari per user
Demikian kami sampaikan, dan untuk informasi lebih lanjut hubungi Admin.

Pemberitahuan yang diambil dari intern.kereta-api.com ini, sempet bikin pengguna akses internet dikantor panik, gimana engga, kalo untuk mengakses internet sekarang cuman diberi waktu 3 jam per hari per user. Kebijakan ini dibuat karna banyaknya user yang seringkali lupa mematikan akses internetnya setelah pemakaian. Awalnya kebijakan ini dirasa agak mengganggu kalo ngga bisa dibilang semena-mena. Karena dengan kecepatan 56 kbps ini user hanya diberi waktu 3 jam per hari per user, untuk buka imel aja butuh waktu sekitar 10-15 menit apalagi blogwalking, bisa-bisa halamannya belum sempet kebuka udah putus duluan.

Para user mengira kalau 3 jam per hari per user ini merupakan perhitungan kumulatif, misalkan pagi 1 jam, siang 1 jam dan sore 1 jam, tapi sebenarnya 3 jam per hari per user ini maksudnya adalah setiap user tidak boleh mengakses internet lebih dari 3 jam secara marathon atau tanpa putus. Konsepnya mungkin agaak mirip dengan hotspot beberapa provider, yang memutuskan akses internet setelah beberapa jam tertentu, bedanya kalo di hotspot kita bisa login ulang dengan user yang sama, disini setelah 3 jam pemakaian secara marathon tidak bisa login ulang dengan user yang sama. Tapi, setelah di pikir-pikir Admin ini cukup cerdas menyiasati kalau-kalau ada user yang lupa mematikan akses internetnya, jadi setelah 3 jam pemakaian langsung diputus oleh sistem. Dan untuk user bisa menyiasati dengan memutuskan akses internet sebelum 3 jam pemakaian kemudian login kembali, memang aga kurang nyaman apalagi mengingat akses internet yang tetap lambat, tapi ya daripada ngga ada akses internet sama sekali….

Updated :

Ternyata ngga bisa disiasati dengan pemutusan akses internet sebelum 3 jam 😦 bener-bener cuman punya jatah waktu 3 jam per hari….

Bandung hari ini..

Standard

Semenjak pindahan kemaren sebenernya udah gatel pengen banget nulis, tapi ngga tau kenapa ngga pernah nemu tema yang tepat buat nulis, selalu aja idenya muncul pas lagi dijalan, di kamar mandi atau pas mau tidur.. Dan menyebalkannya pas udah di depan komputer ide yang bermunculan ditempat-tempat ngga jelas itu jadi ilang… Mungkin karna udah lama ngga nulis, jadi aga bingung juga, apa yang musti diceritain dan gimana cara nyeritainnya…

Sampe tadi tiba-tiba aja ide itu muncul diperjalanan ke sini (baca : ngopi doeloe), karna udah kangen pengen banget nulis rencananya mau ngopi-ngopi sambil cari inspirasi buat nulis dan ngeliat jalanan bandung yang dipadatin banyak banget mobil di hari libur gini jadi kepikiran nulis tentang bandung di musim liburan, basi sih sebenernya, tapi karna ngga kepikir juga mau nulis apa lagi.. Jadi lah tadi dengan niatnya photo-photo sepanjang jalan.. Bisa diliat lebih banyak mobil luar kota yang madatin kota bandung di hari libur gini..

mobil luar kota

Selain bandung jadi macet banget, cari parkir juga susah, hampir semua tempat parkir penuh. Bisa dibayangin kalo pemerintah jadi ngebuat hari jumat besok jadi hari cuti bersama.

maaf parkir penuh

Sayang photonya goyang, diambil sambil jalan soalnya, ya gitu deh.. Bandung yang sekarang.. makin panas, makin macet, belum lagi angkot yang sering berenti seenaknya.

angkot

Tapi diluar semua kekuangannya, buat saya Bandung akan selalu menjadi tempat ternyaman untuk kembali dan tempat dimana setiap sudutnya menyimpan kenangan terindah.

Moving…

Standard

Setelah sekian lama berteduh di tempat lama.. akhirnya atas saran dari ibu ini (terimakasih untuk saran sekaligus makan siangnya ya bu) saya memutuskan untuk pindah. Bukan keputusan yang mudah sebenarnya, tapi nyatanya saya lakukan juga.

Masih meraba-raba, mencoba mengenal lebih intim, merasakan kehangatannya dan mencari keramahan disetiap sudutnya. Mungkin karna belum akrab dengan tools yang disediakan, saya merasa kurang nyaman. Butuh waktu lebih lama rupanya untuk mengenalnya. Saya tau untuk mengenal tidak cukup dengan hanya melihatnya dari jauh, saya perlu merasakannya, dan ini yang saya lakukan sekarang. Berusaha untuk mengenal lebih dekat.

Saya mencoba memindahkan semua yang tersimpan ditempat lama, tapi ternyata usaha saya tidak membuahkan hasil, saya hanya berhasil memindahkannya sebagian, tapi sudahlah, menurut saya itu sudah cukup. Mudah-mudahan segala yang indah bisa terjadi disini…

*pic diambil dari sini

Iseng

Standard
Postingan ini bener2 iseng… Setelah beberapa waktu kemaren ngga pernah posting karna ide yang muncul cuman berputar-putar ngga jelas di ruang fikir, dan cuman berbentuk puzzle yang semrawut tanpa jadi bentuk yang jelas, gara-gara kerjaan yang juga butuh konsentrasi lebih (kerjaan..hmm kayanya cuman kerjaan yang bisa dijadiin kambing hitam, padahal sampe kantor buka messenger dan lebih konsentrasi kesana)

Sampai barusan baca blognya lia (blogwalking juga udah jarang banget, heu heu heu) ada postingan yang judulnya “Episode Blogger Pemula” dan iseng nyoba ngisi quiznya dari sini, dengan jawaban yang bener-bener ngawur hasilnya :

What Kind of Blogger Are You?


Purist Expert Socialite” ???? lha blogwalking juga jarang, ko ya dibilang expert socialite…heu heu heu…

Renungan Ramadhan Part III : Syukur

Standard

Postingan ini sedikit terlambat. Saat takbir sudah sayup-sayup terdengar dari kejauhan, Dewi baru bisa nyelesaiin postingan ini. Syukur jadi topik terakhir di perenungan kali ini. Sebuah renungan lain setelah ikhlas dan sabar. Syukur yang merupakan kualitas hati, dan dengan bersyukur kita akan diliputi rasa damai, tentram dan bahagia.

Fabiayyi Alaa ‘irabbikumaa tukadzibaan.. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” Ayat yang terus diulang dalam surat Ar-Rahman, sepertinya ayat ini jadi cambuk untuk ngingein kita betapa kita seringkali lupa untuk bersyukur, padahal nikmat Alah begitu banyak.. Pernah ga kita bersyukur karna Allah udah ngebuat kita mudah untuk mencerna makanan, bersyukur disetiap kedipan mata kita, bersyukur karna kita dapat mendengar dengan jelas, melihat tanpa mengalami kesulitan dan bersyukur disetiap tarikan nafas kita?

Syukur bukan hanya dengan ucapan “Alhamdulillah”, pada saat kita mengucapkan “Alhamdulillah” saat itu kita baru saja bertahmid, tetapi bersyukur dengan tindakan dan hati. Bersyukur dengan terus mengingat Allah dan segala yang telah di karuniakan oleh-Nya. Fadzkuruunii Adzkurkum wasyikuruulii walaatakfuruun.. “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah 2:152)

Syukur bukan hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi seringkali dilupakan. Bersyukur Allah memberikan orang tua yang begitu baik, memberikan kehidupan yang indah, memberikan pengalaman yang berharga. Alhamdulillah ya Rabbi..
Alhamdulillah kita sudah berada di penghujung Ramadhan, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT..Amiiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin… Dan semoga kita dipertemuan dengan ramadhan tahun depan dan bisa beribadah lebih baik lagi..
Minal Aidin Falfaidzin..Mohon maaf lahir dan bathin..

Renungan Ramadhan Part II : Sabar

Standard


Rencananya pengen bikin trilogy di bulan ramadhan ini. Insya Allah bakal ada satu lagi postingan renungan ramadhan. Setelah kemaren ngebahas “kulit”nya ikhlas, postingan sekarang mau coba bahas tentang sabar. Berbekal ayat ini : “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS.Al-Baqarah 2:153)

Secara Harfiah sabar berarti tabah menghadapi ujian. Menurut Zun al-Nun al-Mishry, sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, dan tenang ketika mendapat cobaan, serta menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran. Sedangkan menurut Ibnu Atha, sabar artinya tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang baik.

Menurut versinya Pa Aam Amiruddin, sabar artinya teguh berada dalam jalan kebenaran tidak larut pada ajakan nafsu, jiwanya tidak pernah mengenal putus asa, dan lidahnya tidak pernah mengeluh kecuali kepada Allah SWT.

Kalo bisa di simpulin mungkin sabar itu berarti menerima kehendak Allah dengan hati lapang, tabah dan tenang menghadapi cobaan Allah, dengan tetap berada pada jalan yang di ridhai Allah. Tetap berikhtiar walau seringkali mendapat kesulitan dan cobaan. Perlu digaris bawahin sabar itu tak berbatas. Tidak ada batas untuk kita bersabar, jika ada orang bilang sabar itu ada batasnya itu berarti tanda orang itu tidak lagi sabar & ikhlas menerima ketentuan Allah. Walahualam..
Bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipudayakan” (QS. An-Nahl 16:127)

Renungan Ramadhan Part I : Ikhlas

Standard
Salah satu kunci mendapatkan ketenangan batin adalah menjadi orang yang ikhlas. Ikhlas dalam beribadah, ikhlas dalam bekerja, ikhlas dalam menjemput ridha Allah SWT. Tetapi menjadi orang yang senantiasa ikhlas tidak mudah. Ikhlas hanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah dan menjadikan Allah satu-satunya sandaran dan harapan.
Allah SWT berfirman: ”Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan teguh. Mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang benar.” (QS Al-Bayyinah,98 : 5)

Rasulullah Saw bersabda : “Berbahagialah orang-orang yang ikhlas, yaitu orang-orang yang apabila hadir mereka tidak di kenal, dan apabila tidak ada mereka dicari. Mereka itulah lampu-lampu hidayah. Dengan mereka, nampaklah segala fitnah orang-rang yang zalim.” (H.R. Baihaqy)

Hidup akan menjadi sangat indah jika kita ikhlas dalam menjalaninya, ikhlas bukan saja berarti kita menerima segala ketetapan Allah SWT. Syaikh Ibrahim Dasuqi (1986) mengutarakan ikhlas adalah cahaya yang dimasukkan Allah ke dalam hati hamba-hamba-Nya yang terpilih. Ia adalah cahaya yang menerangi lubuk hati mereka yang hatinya senantiasa tertuju kepada Allah, yang memeberikan kehidupan pada hati mereka yang mati, yang memberikan kekuatan kedalam jiwa yang membangkitkan semangat dan yang mengangkatnya ke tingkat kehidupan yang lebih mulia. Dengan itu hati mereka tidak terbesit rasa dendam, tidak egoistis, tidak ada perasaan ingin dipuji dan dilihat orang, dan tidak pula sifat nifak. Sebaliknya yang ada hanyalah kesucian, kemurnian dan kesempurnaan yang akan mengantarkannya kepuncak kemuliaan, tempat orang-orang yang dekat kepada Allah (Al-Muqarrabin).
Faktor yang membentuk keikhlasan :
1. Memperhatikan pandangan khalik, bukan pandangan makhluk
2. Mensinkronkan antara yang lahir dengan yang bathin.
3. Menganggap sama antara pujian dan celaan manusia.
4. Tidak memandang diri sebagai orang ikhlas. Sehingga ta’ajub kepada diri sendiri.
5. Melupakan pahala di akherat. Terus berupaya untuk beramal sebaik mungkin
6. Menghalangi diri dari riyadan hawa nafsu.

Salah satu cara untuk ikhlas menurut Ummu Habibah adalah dengan menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan berusaha agar hati selalu terfokus kepada janji Allah, bahwa Allah akan memberikan balasan berupa kenikmatan abadi di surga dan menjauhkan kita dari neraka. Selain itu, berusaha menyembunyikan amalan kebaikan dan ibadah agar tidak menarik perhatianmu untuk dilihat dan didengar orang, sehingga mereka memujimu. Belajarlah dari generasi terdahulu yang berusaha ikhlas agar mendapatkan ridho Allah

-Sumber : Kajian Islam Intensif Majelis Percikan Iman-

Failed… Again…

Standard
Terjadi lagi…
Gagal lagi.. Dan entah untuk kali keberapa ini terjadi..
Kali ini saya terpaksa kembali ke Bandung dan mulai dari awal lagi.
Semuanya serba tiba-tiba. Sebenarnya dari awal sudah terasa ada yang mengganjal dengan pekerjaan ini. Tapi toh tetap saya jalani karna saya merasa membutuhkannya. Dan yang paling saya inginkan waktu itu hanya pergi dari kota yang memenuhi setiap sudutnya dengan kenangan. Saya ingin jauh dari kota ini, berharap mendapatkan kenangan yang jauh lebih indah di kota lain. Tapi ternyata saya salah, meninggalkan kota ini bukanlah sebuah jawaban. Ternyata di kota yang baru saya mendapatkan masalah baru, yang tidak bisa saya hadapi. Tanggung jawab pekerjaan saya ternyata berat, tidak semudah yang saya perkirakan sebelumnya. Selain membuat schedule pengiriman saya juga harus berinteraksi dengan customer belum lagi saya harus “menekan” orang produksi. Dan itu yang tidak bisa saya lakukan, saya tidak bisa me-lobby orang-orang ini. Dan setiap pagi saya berangkat bekerja semuanya terasa berat, karena saya takut dengan apa yang akan dihadapi di tempat bekerja nanti. Ini berlangsung setiap hari. Sampai pada titik saya tidak nyaman berada disana. Ternyata supervisor menangkap gejala itu dan dia bilang “Kamu tidak akan bahagia berada disini dan saya juga tidak akan bahagia”. Kata-kata itu terus terngiang. Saya membenarkan apa yang dia katakan. Dan akhirnya mulai tanggal 8 agustus kemarin saya tidak lagi bekerja disana. Hmm..lagi-lagi mengalami kegagalan di bulan Agustus…
Lelah?
Tidak!! Saya masih belum lelah..
Saya masih ingin berjuang lebih keras lagi. Dan kegagalan kali ini lebih membuka mata dan pikiran saya. Selama bekerja disana saya merasa ilmu yang saya pelajari hanya bertahan pada satu titik, sedangkan saya ingin mengembangkan ilmu lebih jauh lagi. Saya bersyukur bisa kembali lagi ke kota yang telah membuat saya dewasa. Saya ingin mencari ilmu disini. Saya benar-benar haus ilmu sekarang. Saya mulai mengumpulkan buku-buku untuk menyempurnakan niat ini dan mencari tempat belajar yang tepat.

Dengan kegagalan yang kesekian kalinya ini saya semakin yakin. Allah pasti punya rencana yang jauh lebih indah. Dia tidak akan mengambil apapun kecuali akan menggantinya dengan yang lebih baik. Dan itu akan terjadi jika kita mau bersabar dan ridha dengan ketetapan-Nya.

Dan sungguh kami akan berikan ujian padamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar..
QS. Al-Baqarah 2:155


Saya percaya apa yang terjadi pada saya dan pada seluruh penghuni alam semesta ini dibawah kuasa-Nya. Dan saya percaya dalam satu kesulitan ada dua kemudahan. Walahualam…

Tanpa Judul

Standard
This day, five years ago…

“Marry me girl be my fairy to the world
Be my very own constellation A teenage bride with a baby inside
Getting high on information
And buy me a star on the boulevard It’s Californication”
~Californication by Red Hot Chilli Peppers~


Do you remember? Hmmm… bukan masalah ingat atau ngga.. lagian saya juga ngga akan nyalahin kamu kalau kamu ngga inget. Saya cuman lagi cengeng.. Atau emang sekarang saya memang berubah jadi orang yang paling cengeng sedunia? Entahlah… Lagu ini dan lima taun yang lalu, tepat dihari ini, diperjalanan kerumah temen.. ngga tau knapa rasanya indah banget waktu itu, kalo inget bikin senyum-senyum sendiri. Kamu yang ngenalin satu rasa yang belum pernah saya rasa sebelumnya, rasa yang asing, rasa yang indah dan begitu indahnya sampai-sampai ngga tau harus gimana nge-deskripsiin rasa itu.


“Make me happy for one moment of my lifetime I’d be there
~Burndt Jamb by Weezer~


Entah kenapa, saya selalu senang mengenang segala hal tentang kamu. Walau sekarang kamu makin jauh, tapi itu ngga ngebuat saya berhenti, saya tau itu perbuatan bodoh, makanya kalo ada orang bilang “kadang cinta bikin kita kehilangan akal” mungkin kata-kata itu emang bener. Akal yang dianugerahkan Tuhan hanya kepada manusia, dengan memakai kesan-kesan yang diperoleh panca indera sebagai bahan pemikiran untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan. Tapi dengan adanya cinta kadang akal cuman jadi runner-up setelah rasa. Karena selain akal Tuhan juga menganugerahkan hati yang didalamnya tersimpan rasa.


Katakanlah : ‘Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur”
~Q.S. Al-Mulk, 67:23~

Tapi sayang, kadang hati ngga konsisten, hati mudah berubah sesuai dengan keinginannya.

“Wa ma sumiyal qalbu illa li taqallubihi
~Tidaklah dinamakan hati kecuali karna mudahnya ia berubah-ubah~

Mungkin itu yang terjadi pada kisah kita.. Akhirnya dihati kamu ngga ada lagi rasa itu. Hati kamu sedikit demi sedikit mulai berubah. Dan hari ini saya cuman pengen coba mengenang kisah itu lagi, ngga tau kenapa…

“Coba untuk ulangi apa yang terjadi
Akan datang lagi semua yang pernah terlalui
Bersama alam menempuh malam walau takpernah ada kesempatan
Terjebak dalam jerat mengingat namun tekadnya takkan bebas”
~Kosonk by Pure Saturday~

Makasih ya buat empat tahun yang menyenangkan, buat mimpi yang sempurna dan buat kisah yang indah. Saya doain kamu bahagia disana dengan peri kecilmu. Teruslah terbang bergandengan tangan gapai semua mimpi kalian.

Karawang, 10 Juli 2007