Sebuah Perjalanan

Standard

Setelah thawaf 'wada

Berikhtiar sekuat Hajar
Dibalut semangat tanpa pudar
Berpayung terik panas nan berpijar
Teruntuk seorang Ismail yang kian tegar

Setelah sekian lama lelah… Lelah dengan penat, lelah dengan rutinitas, dan lelah dengan lelah itu sendiri, perjalanan kemarin akhirnya menghapus lelah itu. Perjalanan singkat penuh kerinduan pada Sang Pencipta. Menyusuri jalan panjang berdebu hanya untuk bersimpuh dan bertobat.…

Bersama rembulan yang lingkari bumi
Bersama bumi yang mengelilingi matahari
Bersama matahari yang membentuk galaksi
Bersama atom yang tetap setia pada sang inti

Perjalanan yang sebelumnya tak terbayangkan. Meninggalkan gemerlap dunia untuk sementara hanya untuk meraih cinta-Nya. Menanggalkan napsu duniawi untuk khusyu’ bercinta dengan-Nya. Dengan tak henti mengucap syukur atas kesempatan yang telah Dia berikan… Terima kasih ya Rabb.. Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin… Jika bukan karena-Nya perjalanan ini mungkin tidak pernah ada.. Entah kapan akan terulang kesempatan yang sama.. Ijinkanku untuk kembali ya Allah..

Sucikan diri dalam balutan putih
Lepaskan beribu topeng yang menghimpit
Setara bersama tak ada satu melejit
Relakan dunia yang kian sempit

Timbul tanya dalam hati setelah perjalanan penuh cinta ini… Apakah aku menjadi orang yang lebih baik? Akankan Allah lebih mencintaiku daripada sebelumnya? Apakah aku akan terus mendzalimi diriku sendiri? Tunjukan jawabnya ya Rabb…

*poem by M Agung Wibowo
(sebuah posting yang tertunda)

3 responses »

Leave a comment